PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR BERBASIS FENOMENA ALAM DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SISWA
ABSTRACT
Widiyanto.
2014. Development of Materials Based
On Natural Phenomenon with an Inductive Approach to Improve the Understanding of Concepts and Generic Skills of Students.
Thesis, Prodi Elementary Education Concentration PGSD, Postgraduate, Semarang
State University. Supervisor I: Dr. Ali Sunarso, M. Pd, II. Dr. Sugianto, M.Si.
Keywords: Materials, Natural Phenomena, The Inductive
Approach, Understanding The Concept, Generic Skills.
Implementation
of the learning activities of the IPA SD in Kalibawang, Wonosobo Regency not
yet optimal so that an understanding of the concept of generic skills, and
students are still low. The purpose of this research is to develop learning
materials based on natural phenomenon with the inductive approach, examines the
increased understanding of the concept of generic skills, students, and the
practicability of learning materials.
This research
is a study of the development of Research and Development with 4-D Model
modified from the research developed by Thiagaradjan, Semmel and Semmel (1974). Product
specifications that are developed are learning materials based on natural
phenomenon with the inductive approach with the device in the form of the
syllabus, evaluation tools, and RPP include cognitive tests, observation sheets
and teachers question form response activity of students and teachers. Design
tests using pretest-postest control group design. Data were analyzed by
descriptive.
The validity of the results of the development
of learning materials based on natural phenomenon with the inductive approach scored
3,26 at intervals there are 3,25 ≤ Va ≤ 4,00 in the very valid criteria is evidenced by the average assessment of
the validity of syllabus level validator 3,19 (valid), RPP 2,97 (valid), and evaluation of 3,48 (very valid). The activity of the
teacher in the learning acquired 83,44% in the interval 81,26 – 100 criteria very well. Understanding the
concept of learning outcomes after experiencing a significant increase in
learning evidenced by paired sample t-test with tcount =4,2976 > ttable =2,131 meaning exceeding the KKM 65, as well as the reach of classical
learning is evidenced by the completeness results Zcount = 1,218 > Ztable = 0,882 or 75%. T test results to data results to learn from
the experiment and the control class class retrieved value tcount 0,7421 > ttable 0,032 which means
that the average results of the study indicated a class higher than the class
of the control. Generic skills students have a tendency to increase. A range of
generic skills which increase direct observation is very high (187 or 77,92%) and indirect (179
or 74,67%). As for logical
consistency (176,80 or 55,25%) and mathematical modeling (144,40 or 60,17%) increased moderately. The practicality of
materials seen positive response from students and teachers towards learning
materials developed by giving 100% positive response. Advice, a range of generic skills, consistency of
logical and mathematical modeling in the study should be adjusted to the
material needs to be increased and the ability of students.
Widiyanto1*, Sunarso, A2, Sugianto3
1Mahasiswa PPS Universitas Negeri Semarang
2,3Dosen Prodi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD , Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang
Tujuan
penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan
pendekatan induktif, mengkaji peningkatan pemahaman konsep, keterampilan
generik siswa, dan kepraktisan bahan ajar.
Penelitian
ini merupakan penelitian pengembangan Research
and Development dengan Model 4-D
yang dimodifikasi dari penelitian yang dikembangkan oleh Thiagarajan,
Semmel dan Semmel (1974). Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah bahan
ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif dengan perangkatnya yang
berupa silabus, RPP, dan alat evaluasi meliputi tes kognitif, lembar observasi
aktivitas guru serta angket respon siswa dan guru. Desain ujicoba menggunakan pretest-postest control group design.
Data dianalisis secara deskriptif.
Hasil
validitas pengembangan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan
induktif mendapat skor 3,26 terdapat pada interval 3,25 ≤ Va < 4,00 dalam
kriteria sangat valid dibuktikan dengan rata-rata penilaian validator tingkat
validitas silabus sebesar 3,19 (valid), RPP sebesar 2,97 (valid), dan alat
evaluasi sebesar 3,48 (sangat valid). Aktivitas guru dalam pembelajaran
memperoleh 83,44% pada interval 81,26–100 dengan
kriteria sangat baik. Hasil belajar pemahaman konsep setelah pembelajaran
mengalami peningkatan yang signifikan dibuktikan dengan hasil uji paired sample t-test dengan thitung = 4,2976 > ttabel = 2,131 yang berarti melebihi KKM = 65, serta
mencapai ketuntasan belajar klasikal dibuktikan dengan hasil Zhitung = 1,218 > Ztabel = 0,882 atau 75%. Hasil uji t untuk data hasil belajar dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai thitung = 0,7421> ttabel = 0,032 yang
berarti bahwa rata-rata hasil belajar pada kelas eksperiman lebih tinggi dari
kelas kontrol. Keterampilan generik siswa mengalami kecenderungan meningkat.
Ragam keterampilan generik yang meningkat sangat tinggi pengamatan langsung
(187 atau 77,92%) dan tidak langsung (179 atau 74,67%). Adapun konsistensi
logis (176,80 atau 55,25%) dan pemodelan matematika (144,40 atau 60,17%)
meningkat sedang. Kepraktisan bahan ajar dilihat dari respon positif
siswa dan guru terhadap bahan ajar yang dikembangkan dengan memberikan 100%
respon positif. Saran, ragam keterampilan generik konsistensi logis dan
pemodelan matematika dalam pembelajaran sebaiknya perlu ditingkatkan
disesuaikan dengan materi dan kemampuan siswa.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Fenomena Alam, Pendekatan Induktif, Pemahaman Konsep, Keterampilan Generik.
SIMPULAN
Karakteristik bahan ajar
berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif yang dikembangkan mengacu
pada sintak pembelajaran dengan pendekatan induktif yang terdiri lima langkah,
yaitu 1) mengamati fenomena alam, 2) mengajukan hipotesa, 3) percobaan untuk
membuktikan penyebab terjadinya fenomena alam, 4) membuat kesimpulan, dan 5)
evaluasi.
Perangkat
pembelajaran IPA menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan
pendekatan induktif yang dikembangkan mendapat skor 3,26 terdapat pada interval
3,25 ≤ Va ≤ 4,00 dalam kriteria sangat valid. Perangkat pembelajaran tersebut
meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan alat evaluasi.
Peningkatan pemahaman konsep IPA setelah melalui
pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan
induktif dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar dan ketuntasan
belajar. Hasil belajar siswa setelah
pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan
induktif mengalami peningkatan yang signifikan dibuktikan dengan hasil thitung = 4,2976 > ttabel = 2,131 yang berarti hasil belajar
siswa melebihi KKM = 65 serta mencapai ketuntasan belajar klasikal dibuktikan
dengan hasil Zhitung = 1,218
>
Ztabel = 0,882
atau melebihi 75%. Rata-rata hasil belajar siswa secara signifikan lebih besar daripada
kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
Keterampilan generik siswa selama proses kegiatan belajar
mengajar menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan
induktif tergolong sangat tinggi terbukti dari tingginya aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Ragam keterampilan generik siswa yang mengalami
peningkatan sangat tinggi (187 atau 77,92 %) adalah pengamatan langsung, dan pengamatan
tidak langsung (179 atau 74,67%). Ragam keterampilan generik yang mengalami
peningkatan tinggi adalah konsistensi logis (176,80 atau 55,25%) sedangkan
peningkatan keterampilan generik siswa pada ragam pemodelan matematika (144,40
atau 60,17%). Keaktifan dan partisipasi
siswa dalam pembelajaran mengakibatkan siswa lebih bersungguh-sungguh dalam
pengamatan langsung, meningkatnya penggunaan alat bantu indera untuk percobaan
dalam pengumpulan fakta-fakta pada pengamatan tak langsung, siswa mampu melakukan
kegiatan sesuai aturan dan berargumentasi dalam menarik sebuah kesimpulan dari
fenomena secara konsistensi logis, serta siswa mampu menyelesaikan masalah
dalam bentuk sketsa/grafik dalam pemodelan matematika.
Kepraktisan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan
pendekatan induktif dilihat dari respon positif yang diberikan siswa dan guru
terhadap bahan ajar yang dikembangkan dibuktikan dengan semua siswa dan guru
memberikan 100% respon positif. Respon positif diberikan siswa dan guru
terhadap bahan ajar terdiri dari kejelasan petunjuk dan langkah-langkah
kegiatan, cakupan materi yang disajikan, dan bahasa yang digunakan.
DAFTAR
PUSTAKA ( Silahkan Hubungi Saya Jika Memerlukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar