Rabu, 11 Februari 2015

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS FENOMENA ALAM DENGAN PENDEKATAN INDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SISWA


ABSTRACT
Widiyanto. 2014. Development of Materials Based On Natural Phenomenon with an Inductive Approach to Improve the Understanding of Concepts and Generic Skills of Students. Thesis, Prodi Elementary Education Concentration PGSD, Postgraduate, Semarang State University. Supervisor I: Dr. Ali  Sunarso, M. Pd, II. Dr. Sugianto, M.Si.
Keywords: Materials, Natural Phenomena, The Inductive Approach, Understanding The Concept, Generic Skills.
Implementation of the learning activities of the IPA SD in Kalibawang, Wonosobo Regency not yet optimal so that an understanding of the concept of generic skills, and students are still low. The purpose of this research is to develop learning materials based on natural phenomenon with the inductive approach, examines the increased understanding of the concept of generic skills, students, and the practicability of learning materials.
This research is a study of the development of Research and Development with 4-D Model modified from the research developed by Thiagaradjan, Semmel and Semmel (1974). Product specifications that are developed are learning materials based on natural phenomenon with the inductive approach with the device in the form of the syllabus, evaluation tools, and RPP include cognitive tests, observation sheets and teachers question form response activity of students and teachers. Design tests using pretest-postest control group design. Data were analyzed by descriptive.
The validity of the results of the development of learning materials based on natural phenomenon with the inductive approach scored 3,26 at intervals there are 3,25 ≤ Va ≤  4,00 in the very valid criteria is evidenced by the average assessment of the validity of syllabus level validator 3,19 (valid), RPP 2,97 (valid), and evaluation of 3,48 (very valid). The activity of the teacher in the learning acquired 83,44% in the interval 81,26 – 100 criteria very well. Understanding the concept of learning outcomes after experiencing a significant increase in learning evidenced by paired sample t-test with tcount =4,2976 > ttable =2,131 meaning exceeding the KKM 65, as well as the reach of classical learning is evidenced by the completeness results Zcount = 1,218 > Ztable =  0,882 or 75%. T test results to data results to learn from the experiment and the control class class retrieved value tcount 0,7421 > ttable 0,032 which means that the average results of the study indicated a class higher than the class of the control. Generic skills students have a tendency to increase. A range of generic skills which increase direct observation is very high (187 or 77,92%) and indirect (179 or 74,67%). As for logical consistency (176,80 or 55,25%) and mathematical modeling (144,40 or 60,17%) increased moderately. The practicality of materials seen positive response from students and teachers towards learning materials developed by giving 100% positive response. Advice, a range of generic skills, consistency of logical and mathematical modeling in the study should be adjusted to the material needs to be increased and the ability of students.


Widiyanto1*, Sunarso, A2, Sugianto3
1Mahasiswa PPS Universitas Negeri Semarang
2,3Dosen Prodi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD , Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang


Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif, mengkaji peningkatan pemahaman konsep, keterampilan generik siswa, dan kepraktisan bahan ajar.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development dengan Model 4-D  yang dimodifikasi dari penelitian yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel (1974). Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif dengan perangkatnya yang berupa silabus, RPP, dan alat evaluasi meliputi tes kognitif, lembar observasi aktivitas guru serta angket respon siswa dan guru. Desain ujicoba menggunakan pretest-postest control group design. Data dianalisis secara deskriptif.
Hasil validitas pengembangan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif mendapat skor 3,26 terdapat pada interval 3,25 ≤ Va < 4,00 dalam kriteria sangat valid dibuktikan dengan rata-rata penilaian validator tingkat validitas silabus sebesar 3,19 (valid), RPP sebesar 2,97 (valid), dan alat evaluasi sebesar 3,48 (sangat valid). Aktivitas guru dalam pembelajaran memperoleh 83,44% pada interval 81,26–100 dengan kriteria sangat baik. Hasil belajar pemahaman konsep setelah pembelajaran mengalami peningkatan yang signifikan dibuktikan dengan hasil uji paired sample t-test dengan thitung  = 4,2976 > ttabel  = 2,131 yang berarti melebihi KKM = 65, serta mencapai ketuntasan belajar klasikal dibuktikan dengan  hasil Zhitung  = 1,218 > Ztabel  = 0,882 atau 75%. Hasil uji t untuk data hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai thitung  = 0,7421> ttabel = 0,032 yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar pada kelas eksperiman lebih tinggi dari kelas kontrol. Keterampilan generik siswa mengalami kecenderungan meningkat. Ragam keterampilan generik yang meningkat sangat tinggi pengamatan langsung (187 atau 77,92%) dan tidak langsung (179 atau 74,67%). Adapun konsistensi logis (176,80 atau 55,25%) dan pemodelan matematika (144,40 atau  60,17%)  meningkat sedang. Kepraktisan bahan ajar dilihat dari respon positif siswa dan guru terhadap bahan ajar yang dikembangkan dengan memberikan 100% respon positif. Saran, ragam keterampilan generik konsistensi logis dan pemodelan matematika dalam pembelajaran sebaiknya perlu ditingkatkan disesuaikan dengan materi dan kemampuan siswa.

Kata Kunci: Bahan Ajar, Fenomena Alam, Pendekatan Induktif,  Pemahaman Konsep, Keterampilan Generik.

SIMPULAN
Karakteristik bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif yang dikembangkan mengacu pada sintak pembelajaran dengan pendekatan induktif yang terdiri lima langkah, yaitu 1) mengamati fenomena alam, 2) mengajukan hipotesa, 3) percobaan untuk membuktikan penyebab terjadinya fenomena alam, 4) membuat kesimpulan, dan 5) evaluasi.
Perangkat pembelajaran IPA menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif yang dikembangkan mendapat skor 3,26 terdapat pada interval 3,25 ≤ Va ≤ 4,00 dalam kriteria sangat valid. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan alat evaluasi.
            Peningkatan pemahaman konsep IPA setelah melalui pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar dan ketuntasan belajar.  Hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif mengalami peningkatan yang signifikan dibuktikan dengan hasil thitung  = 4,2976 > ttabel  = 2,131 yang berarti hasil belajar siswa melebihi KKM = 65 serta mencapai ketuntasan belajar klasikal dibuktikan dengan  hasil Zhitung  = 1,218 > Ztabel  = 0,882 atau melebihi 75%. Rata-rata hasil belajar siswa secara signifikan lebih besar daripada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
            Keterampilan generik siswa selama proses kegiatan belajar mengajar menggunakan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif tergolong sangat tinggi terbukti dari tingginya aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Ragam keterampilan generik siswa yang mengalami peningkatan sangat tinggi (187 atau 77,92 %) adalah pengamatan langsung, dan pengamatan tidak langsung (179 atau 74,67%). Ragam keterampilan generik yang mengalami peningkatan tinggi adalah konsistensi logis (176,80 atau 55,25%) sedangkan peningkatan keterampilan generik siswa pada ragam pemodelan matematika (144,40 atau  60,17%). Keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran mengakibatkan siswa lebih bersungguh-sungguh dalam pengamatan langsung, meningkatnya penggunaan alat bantu indera untuk percobaan dalam pengumpulan fakta-fakta pada pengamatan tak langsung, siswa mampu melakukan kegiatan sesuai aturan dan berargumentasi dalam menarik sebuah kesimpulan dari fenomena secara konsistensi logis, serta siswa mampu menyelesaikan masalah dalam bentuk sketsa/grafik dalam pemodelan matematika.
            Kepraktisan bahan ajar berbasis fenomena alam dengan pendekatan induktif dilihat dari respon positif yang diberikan siswa dan guru terhadap bahan ajar yang dikembangkan dibuktikan dengan semua siswa dan guru memberikan 100% respon positif. Respon positif diberikan siswa dan guru terhadap bahan ajar terdiri dari kejelasan petunjuk dan langkah-langkah kegiatan, cakupan materi yang disajikan, dan bahasa yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA ( Silahkan Hubungi Saya Jika Memerlukan)

Tidak ada komentar:

      LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DAN PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR JENJANG SE...