Kamis, 06 Desember 2012

Laporan Praktikum Lensa Cembung

KATA PENGANTAR Alhamdulillah Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalah-Nya. Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada teman teman guru SD N 2 Kalibawang, Wonosobo yang telah berjasa memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait, yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga kebaikan yang diberikan oleh semua pihak kepada kami menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapat balasan dan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Wonosobo, 23 November 2012 Penyusun BAB I PENDAHULUAN Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias. Lensa Cembung (konveks) memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) dan lensa konkaf konveks (cembung cekung). Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satu titik. Berbeda dengan cermin yang hanya memiliki satu titik fokus, lensa memiliki dua titik fokus. Titik fokus yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama (f1 ) disebut juga fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul di belakang lensa maka letaknya juga di belakang lensa. Sedangkan fokus pasif (f2) simetris terhadap. Untuk lensa cembung, letak ini berada di depan lensa. BAB II METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan :  Lensa positif  Rel  Penjepit lensa  Layar  Sumber cahaya B. Cara Kerja : 1. Letakkan benda, lensa positif dan layar seperti gambar berikut. 2. Aturlah jarak benda dengan lensa 15 cm,nyalakan lampu atur layar (digeser-geser) sehingga pada layar terlihat bayangan yang jelas ( tajam) catat jarak bayangan dengan lensa, masukkan dalam tabel 3. Ulangi langkah 2 dengan mengubah jarak benda dengan menggeser lensa positif sehingga berjarak 20cm, 25 cm, 30 cm, selanjutnya masukkan dalam tabel dan lengkapi kolom yang lain 4. Catatlah nilai fokus yang tertulis pada lensa , yaitu f=......cm 5. Bandingkan hasil 1/s+ 1/s’ dengan 1/f yang tertera pada lensa 6. Buatlah grafik hubungan antara 1/s terhadap 1/s’ BAB III DATA HASIL PENGAMATAN A. Tabel Pengamatan a. Lensa 5 cm No Jarak benda (s) cm 1/s (cm-1) Jarak bayangan (s’) cm 1/s’ (cm-1) 1/s + 1/s’ (cm) 1. 15 1/15 10 1/10 6 2. 20 1/20 9 1/9 6,20 3. 25 1/25 8 1/8 6,06 4. 30 1/30 7 1/7 5,67 b. Lensa 10 cm No Jarak benda (s) cm 1/s (cm-1) Jarak bayangan (s’) cm 1/s’ (cm-1) 1/s + 1/s’ (cm) 1. 15 1/15 25 1/25 9,37 2. 20 1/20 25 1/25 11,11 3. 25 1/25 21 1/21 11,41 4. 30 1/30 18 1/18 11,25 B. Pembahasan 1. Dengan menggunakan lensa 5 cm, jarak benda 15 cm, jarak bayangan 10 cm diperoleh titik fokus 6 cm 2. Dengan menggunakan lensa 5 cm, jarak benda 20 cm, jarak bayangan 9 cm diperoleh titik fokus 6,20 cm 3. Dengan menggunakan lensa 5 cm, jarak benda 25 cm, jarak bayangan 8 cm diperoleh titik fokus 6,06 cm 4. Dengan menggunakan lensa 5 cm, jarak benda 30 cm, jarak bayangan 7 cm diperoleh titik fokus 5,67 cm 5. Dengan menggunakan lensa 10 cm, jarak benda 15 cm, jarak bayangan 25 cm diperoleh titik fokus 9,37 cm 6. Dengan menggunakan lensa 10 cm, jarak benda 20 cm, jarak bayangan 25 cm diperoleh titik fokus 11,11 cm 7. Dengan menggunakan lensa 10 cm, jarak benda 25 cm, jarak bayangan 21 cm diperoleh titik fokus 11,41 cm 8. Dengan menggunakan lensa 10 cm, jarak benda 30 cm, jarak bayangan 18 cm diperoleh titik fokus 11,25 cm C. Grafik BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan a. Jarak benda semakin jauh maka bayangan yang di hasilkan semakin kecil b. Jarak benda semakin jauh maka titik fokus yang di hasilkan semakin kecil B. Saran Sebaiknya percobaan tersebut diulangi beberapa kali agar hasilnya lebih tepat. DAFTAR PUSTAKA http://aqudanfisika.blogspot.com/2010/08/pengertian-lensa-cembung-lensa-adalah.html http://masteropik.blogspot.com/2010/05/pembiasan-cahaya-pada-prisma.html

Laporan Kondisi KIT IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebagai sentral dalam proses pembelajaran guru perlu meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar di kelas. Di tingkat SD pola pikir sisa tentang suatu pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi. Untuk memacu kualitas siswa diperlukan kemampuan kritis. Salah satu mata pelajaran yang dapat memacu kemampuan kritis siswa adalah IPA (Sidharta 1990 : 1). IPA merupakan mapel yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetetahuan, gagasan, dan konsep – konsep yang terorganisasi dengan alam sekitar yang diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengkajian. Menurut penelitian mengungkapkan bahwa tingkat penguasaan IPA baru mencapai separuh dari tuntutan kurikulum yang ideal. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Depdiknas memberikan proyek pengadaan peralatan IPA SD yang berupa Komponen Instrumen Terpadu (KIT) IPA SD serta buku pedoman penggunaanya. Dengan KIT IPA diharapkan dapat memacu proses dan hasil belajar siswa dengan kondisi dinamis, kreatif, dan relevan dengan kehidupan sehari – hari. Pembelajaran IPA selama ini banyak dilaksanakan dengan mengandalkan olah kata yang bersumber pada buku dan guru. Media KIT IPA yang dirancang untuk memudahkan siswa dalam mengaitkan langsung konsep – konsep pelajaran dengan alam sekitar, ternyata hanya tampak sebagai pajangan sekolah belaka. Mengingat media KIT IPA yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran ,serta peran media dalam menunjang proses pembelajaran, maka penulis mencoba untuk meneliti “ Kondisi KIT IPA dan Penggunaannya dalam Pembelajaran IPA di SD N 2 Kalibawang, Wonosobo “. B. Tujuan Penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA. Tujuan khusus pembuatan laporan ini untuk mengetahui kondisi dan intensitas penggunaan KIT IPA di SD Negeri 2 Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. C. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengingatkan kembali kepada guru tentang pentingnya penggunaan KIT IPA SD dalam pembelajaran agar konsep yang diberikan kepada siswa dapat diterima dengan baik yang pada akhirnya prestasi belajar siswa meningkat. BAB II HASIL PENGAMATAN A. Tempat dan Waktu Pengamatan Tempat : Ruang Perpustakaan SD N 2 Kalibawang, Wonosobo Hari/tanggal : Sabtu, 3 November 2012 Waktu : 08.00 s/d 10.00 WIB B. Alat dan Bahan Pengamatan 1. Meja berjalan 2. Kertas HVS 3. Ballpoint 4. Penggaris 5. Kamera Digital C. Keadaan KIT IPA SD N 2 Kalibawang, Wonosobo Jumlah : 2 unit Diterima : 4 Februari 2002 Dari dua unit KIT IPA SD yang diberikan, sampai saat ini kondisi riil di SD N 2 Kalibawang, satu unit keadaanya masih utuh/lengkap dan sangat bagus, tidak kurang apapun. Melihat kondisinya, pengamat menduga bahwa satu unit KIT IPA ini belum pernah digunakan. Sedangkan satu unit lagi kondisinya sudah tidak lengkap. Ada dua kemungkinan yang dapat pengamat duga. Pertama, KIT ini sering digunakan tetapi setelah selesai kegiatan tidak disimpan sesuai tata letak yang benar sehingga banyak jenis dan spesifikasi yang hilang. Kedua, KIT tidak pernah digunakan. Tetapi karena diletakkan di ruang perpustakaan sekolah sehingga banyak hilang diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Secara lengkap kondisi KIT IPA di SD N 2 Kalibawang, Wonosobo dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 1 : Daftar Jenis dan Spesifikasi Teknis Peralatan KIT IPA SD Unit 1 Di SD N 2 Kalibawang, Wonosobo No Nama Alat Jumlah Normal Kondisi Sekarang Ada Tidak 1 Rumah baterai 1  2 Dudukan lampu 2  3 Kotak resonansi 1  4 Kubus kayu 1  5 Kubus aluminium 1  6 Dudukan batang muai 1  7 Zat pewarna 1  8 Larutan lugol/iodium tingtur 1  9 Jembatan pembakar 1  10 Pembakar spiritus 1  11 Pipet 1  12 Gelas kimia 1  13 Pipa teropong 1  14 Gantunan hampa udara 1  15 Sumbat karet 1  16 Corong 1  17 Tabung erlenmeyer 1  18 Batang pengatur nada 2  19 Pengatur tinggi rendag bunyi 1  20 Bejana serba guna 1  21 Kartu karton 1  22 Cermin 1  23 Kartu plastik transparan 1  24 Katrol tunggal 1  25 Tutup gelas kimia 1  26 Tabung reaksi pyrex 1  27 Penjebit tabung reaksi 1  28 Lempeng aluminium anak timbangan 10  29 Anak kubus timbangan 10  30 Anak timbangan 1  31 Balon 4  32 Mur baut batang muai 2  33 Magnet jarum kompas 1  34 Jarum pentul 3  35 Bola lampu 2  36 Tali 1  37 Kawat tembaga 1  38 Kelereng 1  39 Pipa tiup balon 1  41 Tabung pendengar 2  42 Kotak anak timbangan 1  43 Pipa kaca 1  44 Termometer batang 1  45 Tiang neraca 1  46 Gantungan piring neraca 2  47 Piring neraca 2  48 Garpu tala 1  49 Lensa cembung 1  50 Lengan neraca setimbang 1  51 Penyetimbang lengan neraca 1  52 Pompa plastik 2  53 Lengan neraca beralur 1  54 Magnet batang 2  55 Kereta mini 2  56 Dudukan neraca beralur 1  57 Turbin dan rumah turbin 1  58 Selang plastik 2  59 Batang penunjuk muai 1  60 Dasar kompas 1  61 Pengapung magnet 2  62 Batang muai 1  63 Kompas 1  64 Kabel listrik dan jepitan mulut buaya 5  65 Batang bayang – bayang 1  67 Katrol ganda 1  68 Saklar 1  Tabel 2 : Daftar Jenis dan Spesifikasi Teknis Peralatan KIT IPA SD Unit 2 Di SD N 2 Kalibawang, Wonosobo No Nama Alat Jumlah Normal Kondisi Sekarang Ada Tidak 1 Rumah baterai 1  2 Dudukan lampu 2  3 Kotak resonansi 1  4 Kubus kayu 1  5 Kubus aluminium 1  6 Dudukan batang muai 1  7 Zat pewarna 1  8 Larutan lugol/iodium tingtur 1  9 Jembatan pembakar 1  10 Pembakar spiritus 1  11 Pipet 1  12 Gelas kimia 1  13 Pipa teropong 1  14 Gantunan hampa udara 1  15 Sumbat karet 1  16 Corong 1  17 Tabung erlenmeyer 1  18 Batang pengatur nada 2  19 Pengatur tinggi rendag bunyi 1  20 Bejana serba guna 1  21 Kartu karton 1  22 Cermin 1  23 Kartu plastik transparan 1  24 Katrol tunggal 1  25 Tutup gelas kimia 1  26 Tabung reaksi pyrex 1  27 Penjebit tabung reaksi 1  28 Lempeng aluminium anak timbangan 10  29 Anak kubus timbangan 10  30 Anak timbangan 1  31 Balon 4  32 Mur baut batang muai 2  33 Magnet jarum kompas 1  34 Jarum pentul 3  35 Bola lampu 2  36 Tali 1  37 Kawat tembaga 1  38 Kelereng 1  39 Pipa tiup balon 1  41 Tabung pendengar 2  42 Kotak anak timbangan 1  43 Pipa kaca 1  44 Termometer batang 1  45 Tiang neraca 1  46 Gantungan piring neraca 2  47 Piring neraca 2  48 Garpu tala 1  49 Lensa cembung 1  50 Lengan neraca setimbang 1  51 Penyetimbang lengan neraca 1  52 Pompa plastik 2  53 Lengan neraca beralur 1  54 Magnet batang 2  55 Kereta mini 2  56 Dudukan neraca beralur 1  57 Turbin dan rumah turbin 1  58 Selang plastik 2  59 Batang penunjuk muai 1  60 Dasar kompas 1  61 Pengapung magnet 2  62 Batang muai 1  63 Kompas 1  64 Kabel listrik dan jepitan mulut buaya 5  65 Batang bayang – bayang 1  67 Katrol ganda 1  68 Saklar 1  BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pengamatan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kualitas dari KIT IPA SD secara keseluruhan dapat dikatakan baik. 2. Kelengkapan spesifikasinya sudah baik dan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. 3. KIT IPA SD tidak sepenuhnya digunakan dan dimanfaatkan secara optimal oleh guru. B. Saran 1. Guru sebaiknya merancang pembelajaran khususnya IPA yang menggunakan KIT IPA agar penanaman konsep kepada siswa berhasil. 2. Guru sebaiknya merawat dan memaksimalkan penggunaan KIT IPA dengan baik. LAMPIRAN FOTO KONDISI KIT IPA SD DI SD N 2 KALIBAWANG

Kentang Sebagai Sumber Energi Listrik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Baterai alat (sumber arus listrik) sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat . Baterai adalah elemen (sel) sumber arus listrik searah. Alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai biasanya terdiri atas beberapa buah sel listrik. Jika dalam sel listrik itu terjadi reaksi kimia, pada kedua elektronnya akan mempunyai beda potensial. Baterai sekarang bisa di buat dari kentang , yaitu baterai yang bersumber dari kentang , ini bisa berfungsi sebagai penambah tenaga fungsinya pun sama seperti baterai biasanya , Hanya baterai ini di buat dari kentang. Cara membuatnya adalah kentang yang sudah di kupas lalu di rebus , setelah itu di haluskan , setelah halus tempat baterai bekas di buka lalu isi di bagian dalam di isi dengan kentang yang sudah di halus kan tadi dan di tutup rapat kembali. Setelah di tutup rapat baterai tersebut bisa langsng di pakai . Kegunaan baterai ini tidak jauh beda dengan baterai biasa , bahkan dengan menggunakan kentang baterai ini bisa tahan lama di banding baterai-baterai biasa. Ini disebabkan mengandung unsur-unsur elektronik jika di gabung dengan bahan yang terdapat pada baterai tersebut . B. Rumusan Masalah Salah satu sumber arus listrik yang telah ditemukan adalah sumber energi listrik kimia. Energi kimia tersebut berasal dari benda logam maupun non logam. Salah satu jenis sumber energi kimia adalah batu baterai. Baterai merupakan zat kimiawi yang didalamnya terdapat komponen batang karbon sebagai anoda, seng (zn) sebagai katoda dan pasta sebagai elektrolit. Diakibatkan oleh komponen tersebut maka terbentuklah baterai. gambar 1.1 susunan baterai Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau katoda, kata-kata yang juga diciptakan oleh Faraday. Anoda ini didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron datang dari sel elektrokimia dan oksidasi terjadi, dan katoda didefinisikan sebagai elektroda di mana elektron memasuki sel elektrokimia dan reduksi terjadi. Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia lainnya. Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit. Oleh karena itu apabila elektrolit dapat dihasilkan dari zat yang bersifat asam, basa atau garam, maka kali ini kami akan membuktikan apakah kentang yang mempunyai sifat basa, lemon mempunyai sifat asam dan garam dapur dapat menjadi salah satu sumber energi listrik kimia. Kentang mengandung campuran pati,garam dan air (sebuah garam seperti garam meja). Seperti pendapat eric maass (manajer operasional, semikonduktor / produk komunikasi:2010) bahwa “kentang itu sendiri memiliki campuran pati dan garam dan sedikit air. Sebuah garam, seperti garam meja, di rilis ion air. Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik. Tabel garam rilis ion bermuatan listrik dua - ion natrium dengan muatan positif, dan klorin ion dengan muatan negatif.” Jadi, kentang bisa menghasilkan arus listrik dan dapat menghidupkan sebuah lampu led. Apakah kentang yang apabila di hubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) yang akan menghasilkan arus listrik dapat disebut baterai? C. Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apakah kentang dapat menghasilkan arus listrik? 2. Apakah kentang dapat diolah menjadi baterai? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui cara mengolah kentang sehingga dapat menghasilkan arus listrik 2. Tujuan khusus a. untuk mengetahui kandungan kentang b. untuk mengetahui proses pengolahan kentang. E. Manfaat Penelitian 1. Agar dapat menambah wawasan peniliti dan masyarakat mengenai kentang. 2. Agar dapat memanfaatkan kentang seefisien mungkin. 3. Agar dapat meningkatkan ekonomis masyarakat. BAB II TELAAH PUSTAKA A. Kajian Teori Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu sumber utama karbohidrat, yang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa. Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19, di kala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur yang disebut ergot. Tanaman kentang asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan oleh penduduk di sana sejak ribuan tahun silam. Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.Bunga sempurna dan tersusun majemuk. Ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 3cm. Warnanya berkisar dari uDi pasaran, kentang dipisah-pisahkan menurut ukurannya dan dinamakan kualitas A, B, C, dan D. Kualitas A adalah yang terbaik. Penyebutan 'kentang kualitas AB' berarti campuran dari kualitas A dan B.ungu hingga putih. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah zat tepung yang dapat dimakan umbi asli Amerika Selatan dan dibudidayakan di seluruh dunia.. Kentang telah dijinakkan selama lebih dari 10.000 tahun, dan lebih dari seribu varietas diketahui, walaupun hanya sebagian kecil dari jumlah ini dibudidayakan secara komersial.. Kentang memainkan peran penting dalam budaya dan sejarah banyak negara Amerika Selatan, dan diadopsi ke dalam masakan Eropa dan budaya ketika mereka diperkenalkan di tahun 1600-an. Dalam,kehidupansehari-hari kentang hanya bermanfaat sebagai makanan yang kaya karbohidrat. Bermacam –macam manfaat kentang dalam kehidupan sehari-hari. Menurut pendapat Enche Tjin (blog:enche tjin:2010), kentang memiliki manfaat yang sangat banyak, hal ini dimungkinkan berkat kandungan yang ada di dalamnya. Misalnya saja mineral kalsium yang tinggi sehingga bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi. Kandungan air per 100 gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai protein sebanyak 2 gram, kälori sebanyak 70 kkal, dan karbohidrat sebanyak 19 gram. Selain kandungan-kandungan tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain seperti zat besi dan riboflavin yang penting bagi tubuh. Demikian pula dengan vitamin yang ada pada kentang. Sebut saja vitamin C yang notabene mengandung antioksidan yang ampuh untuk mengusir radikal bebas dalam tubuh. Menurut Medical Review Board (about.com; 2010) kentang mengandung kalium lebih banyak dibandingkan sayuran segar lainnya dalam menghasilkan departemen - bahkan lebih dari pisang. Satu kentang memiliki hampir 900 miligram, yang merupakan sekitar 20% dari apa yang Anda butuhkan setiap hari. Kalium adalah penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Ini juga penting untuk fungsi saraf dan kontraksi otot normal - termasuk otot jantung. Kalium juga merupakan elektrolit yang membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh Anda, yang penting bagi tekanan darah sehat. Begitulah manfaat kentang, yang sangat sering dijumpai dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. banyak manfaat kentang yang lain dan kandungannya. sedangkan kandungan kentang yang tidak semua orang mengetahui bahwa kentang mengandung campuran pati,garam dan air.sebuah garam seperti garam meja. Seperti pendapat Eric Maass (Manajer Operasional, semikonduktor / produk komunikasi:2010) bahwa “Kentang itu sendiri memiliki campuran pati dan garam dan sedikit air. Sebuah garam, seperti garam meja, di rilis ion air.Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik.Tabel garam rilis ion bermuatan listrik dua - ion natrium dengan muatan positif, dan klorin ion dengan muatan negatif.” Jadi,kentang bisa menghasilkan arus listrik dan dapat menghidupkan sebuah lampu LED. Apakah kentang yang apabila di hubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) yang akan menghasilkan arus listrik dapat disebut baterai? Baterai merupakan zat kimiawi yang didalamnya terdapat komponen batang karbon sebagai anoda, seng (zn) sebagai katoda dan pasta sebagai elektrolit. Diakibatkan oleh komponen tersebut maka terbentuklah baterai. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai, sebagai berikut. Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu: batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai) seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) pasta sebagai elektrolit (penghantar) Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction). Dengan begitu, jika kentang yang dihubungkan dengan elektroda(tembaga dan seng) dan menghasilkan energi listrik, maka kentang juga bisa kita sebut sebagai batrai. Walaupun elektroda yang digunakan berbeda dengan baterai pada uumnya dan elektrolit yang brbeda pula. kebutuhan akan energi semakin meningkat. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan energi tersebut tidak diimbangi dengan meningkatnya sumber energi. Sebagian besar sumber energi yang kita gunakan adalah berasal dari matahari dan fosil (minyak). Ironisnya sumber energi listrikpun dihasilkan dengan bantuan minyak bumi. Sekarang sumber energi fosil sudah semakin menipis. Kita perlu memikirkan sumber energi lain. Disekolah-sekolah sudah mulai diajarkan bagaimana mencari sumber energi lain, salah satunya adalah menghasilkan energi listrik dari kentang. B. Penelitian yang Relevan Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh miniscien.com dengan data yang dilakukan oleh miniscien.com dengan uraian sebagai berikut. Kentang mengandung banyak bahan kimia larut air yang dapat menyebabkan reaksi kimia dengan satu atau kedua elektroda kami. Jadi kita bisa mendapatkan listrik dari itu. Bahan: 1. Untuk percobaan ini kami menggunakan 2. Kentang segar 3. Tembaga Elektroda 4. Seng Elektroda 5. Sebuah digital atau analog Multimeter untuk mengukur Tegangan atau Arus listrik yang dihasilkan. 6. Leads klip / Rujukan Prosedur: Masukkan tembaga dan elektroda seng ke kentang, dekat tetapi tidak saling bersentuhan. Kami menggunakan Klip mengarah untuk menghubungkan elektroda kami ke Multimeter untuk mengukur tegangan antara dua elektroda atau saat melewati multimeter tersebut. Untuk percobaan ini kita menghilangkan kulit rusak baterai AA untuk elektroda seng kami menunjukkan. (Pastikan untuk Anda uji multimeter dengan yang Positif dan negatif menghubungkan kabel satu sama lain yang harus ada arus dan tegangan tidak ada). Sebuah multimeter digital menunjukkan 1,2 volt antara elektroda, tetapi multimeter analog menunjukkan nilai yang jauh lebih kecil. Dengan kata lain meskipun tegangan antara elektrode adalah 1,2 Volt, kecepatan produksi listrik tidak cukup tinggi untuk multimeter analog untuk menunjukkan tegangan yang tepat. (Multimeter Analog mendapatkan daya dari kentang kami untuk menunjukkan tegangan, tapi Multimeter digital mendapatkan daya dari baterai internal dan tidak mengkonsumsi energi listrik yang dihasilkan oleh kentang kita, itulah sebabnya hal itu menunjukkan yang lebih besar dan lebih akurat nilai). Kami mengulangi percobaan dengan beberapa buah lainnya dan semua yang dihasilkan hampir sama. Dalam semua kasus tegangan yang dihasilkan adalah antara 1 dan 1,5 volt, dan dalam semua kasus mereka tidak menghasilkan arus yang cukup untuk menyalakan lampu kecil. C. Hipotesis Kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian berlangsung selama seminggu. Kegiatan pertama dimulai pada hari Senin, 19 November 2012 dengan mengumpulkan materi, bahan alat. Sedangkan praktek diakukan pada Kamis, 22 November 2012. Adapun pelaporan dilakukan pada hari Sabtu, 24 November 2012. Penelitian dilaksanakan di rumah sekolah dengan siswa kelas IV SD N 2 Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. Karena alat-alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian tersedia di sekolah. B. Teknik Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data adalah dengan cara experimen. Dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut: Alat dan bahan: a. Kawat tembaga , kawat tembaga yang digunakan pada penelitian ini adalah lempengan tembaga yang berukuran 10 cm x 3,5 cm,dan berbentuk seperti persegi panjang b. Kawat seng , kawat seng yang digunakan adalah lempengan seng yang berbentuk persegi panjang dan ukarannya saa dengan kawat tembaga c. Lampu dioda (LED),LED yang digunakan sama seperti LED pada umumnya. d. Kabel penghubung(capit buaya),kabel yang digunakan,panjangnya kurang lebih 13 cm dan lebih baik jika dihubungkan dengan capit buaya. e. Multimeter 2. Cara Kerja : a. Iris kentang sampai 3 cm (sebelah kiri dan kanan) b. Tusukan kawat tembaga dan kawat seng pada bagian yang telah di iris. c. Untuk menguji voltasenya,bias digunakan multitester d. Jika ingin menghidupkan satu buah lampu LED bisa digunakan 4-6 buah kentang dengan merangkai serinya. Karena arus listrik yang dihasilkan oleh satu buah kentang sangat lemah. e. Cara menghubungkan kabel dengan kawat tembaga dan seng jika ingin merangkai serinya yaitu: ZU-ZN-ZU-ZN-ZU-ZN…dan japitkan mulut buaya pada kabel pada tembaga dan seng tersebut f. Dan hubungkan pada lampu LED. g. Maka telah dihasilkan baterai kentang,hal ini membuktikan bahwa kentang dapat menghasilkan arus listrik dan bisa menjadi pengganti elektrolit, elemen ini disebut dengan elemen galvani. 3. Teknik Analisis Data Ada tiga langkah dilakukan dalam menganalisis data dalam penilitian ini. Ketiga langkah itu adalah (a) pengelompokkan data berdasarkan rumusan masalah (b) memasukkan data ke dalam tabel (tabulasi data) (c) menafsirkan data untuk digunakan sebagai bahan untuk menguji hipotesis. Ada dua rumusan masalah yang diajukan. Masalah pertama memiliki satu buah pertanyaan penelitian berarti ada satu data. Data itu tentang arus listrik ada kentang. Rumusan masalah yang kedua , memiliki satu pertanyaan penelitian yaitu tentang pengolahan kentang menjadi baterai. Data-data yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam tabel seperti terlihat pada tabel 3.1 pengumpulan data. Berdasarkan hipotesis kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Variabel Penelitian Ada dua variable penelitian ini. Kedua variable itu adalah X dan Y. variable X adalah kentang dan variabel Y adalah baterai. Variable X berfungsi sebagai variable bebas. Artinya, X akan mengakibatkan perubahan pada Y yang disebut variable teriikat. Inti gabungan kedua variable itu adalah kentang yang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah sehingga menghasilkan batería kentang. Jadi hubungannya adalah sebab-akibat. Kentang diolah dengan cara yang sederhana dengan menggunakan elektroda, karena telah diketahi kentang merupakan salah satu pengganti elektrolit. Dengan menggunakan beberapa bahan dan beberapa prosedur. Maka akhir dari proses ini akan menghasilkan sebuah baterai kentang . dengan pengujian arus listrik menggunakan multimeter dan LED. B. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian atau pengumpulan data dilakukan dengan cara percobaan atau experimen. Experimen dilakukan berkali-kali. Data dikumpulkan untuk enam experimen. Artinya. Kentang diolah sebanyak enam kali. Dengan waktu satu hari. Hasil yang didapat digambarkan pada tabel berikut: Tabel 1 : Hasil experimen komulatif No Banyak kentang Voltase Reaksi LED 2,5 volt 1 1 buah kentang - 0,5 volt Tidak hidup 2 2 buah kentang - 1,0 volt Tidak hidup 3 3 buah kentang 1,5 volt Hidup 4 4 buah kentang - 2,0 volt Hidup 5 5 buah kentang - 2,5 volt Hidup 6 6 buah kentang + 2,5 volt Hidup 7 10 buah kentang - 5,0 volt Hidup (2 buah LED) C. Uji Hipotesis Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah bahwa kentang menhasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi kentang. Hipotesis tersebut telah teruji dengan data seperti yang tertera pada tabel 4.1. dan dengan data gambar sebagai berikut. Pada satu sampai tiga buah kentang tidak dapat menghidupkan sebuah lampu LED. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.1 hasil pengujian pada satu buah kentang Gambar 4.2 hasil pengujian terhadap dua buah kentang Gambar 4.3 hasil pengujian terhadap tiga buah kentang Gambar 4.4 hasil pengujian terhadap empat buah kentang Gambar 4.5 hasil pengujian terhadap lima buah kentang Gambar 4.6 hasil pengujian terhadap enam buah kentang D. Pembahasan Hasil Kentang (solanum tberosum l.) ternyata dapat menghasilkan arus listrik. Hal itu telah dibuktikan dengan eksperimen. Seperti yang tertera pada tabel 4.1 dan gambar yang telah ditampilkan. Telah teruji bahwa satu buah kentang dapat mengasilkan arus listrik – 0,5 volt. Dan jika satu buah kentang dapat menghasilkan – 0,5 volt arus listrik. Jika dirangkai seri dengan menggunakan empat buah kentang, empat buah lempengan tembaga, empat buah lempengan seng, maka dapat menghidupkan satu buah lampu LED. Dan menghasilkan arus listrik – 2,0 volt. Dan voltase dari kentang tersebut dapat diuji dengan menggunakan multimeter. Apabila ingin mengidupkan 5,0 volt lampu, juga dapat dilakukan dengan merangkai seri kentang-kentang tersebut. Yang harus diingat adalah elektroda. Tanpa elektroda kentang tidak dapat menghidupkan lampu, walaupun kentang telah diketahui dapat menghasilkan arus listrik. arus listrik dapat dihantarkan melalui seng (katoda) dan tembaga (anoda). Baterai kentang ini dapat dimanfaatkan untuk menghidupkan lampu, bahkan apabila kita dapat merangkai seri kentang tersebut dengan menggunakan kentang yang banyak pula, maka baterai kentang tersebut juga dapat menghidupkan sebuah kalkulator. Tetapi, pada karya tulis ilmiah ini, peneliti hanya melakukan pengujian tersebut pada lampu LED. Meskipun baterai kentang ini dapat dimanfaatkan layaknya baterai biasa, tetapi baterai kentang memiliki kelemahan dibandingkan baterai biasa. Baterai kentang hanya bertahan paling lama satu hari, jika baterai kentang dibiarkan beberapa hari, maka kentang akan membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Dan apabila kentang telah dijadikan baterai, kentang tidak dapat lagi dikonsumsi. Karena kentang telah bereaksi terhadap elektroda (seng dan tembaga) dan kandungan kentang tersebut telah menjadi racun. Selain itu, untuk merangkai seri kentang diperlukan kentang yang banyak, serta biaya yang besar pula. Tetapi, dengan adanya penelitian terhadap kentang ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat bahwa kentang (solanum tuberosum l.) tanaman darat yang kaya karbohidrat dapat menghasilkan arus listrik. Dan dapat diolah menjadi baterai. Dan baterai yang dihasilkan dapat dimanfaatkan layaknya baterai biasa. Dan sangat bermanfaat digunakan jika suatu saat nanti baterai sudah menjadi barang yang langka. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitin ini dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Hipotesis yang diturunkan dari rumusan masalah adalah kentang dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai. b. Hipotesis tersebut diuji berdasarkan data hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data digunakan tabel pengumpulan data. c. Hiposis telah teruji dengan data, teori yang telah tersedia d. Hipotesis benar. Dan kentang memang benar dapat menghasilkan arus listrik dan dapat diolah menjadi baterai. B. Saran Pada akhir laporan penelitian ini disampaikan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti kentang agar bisa mengolah kentang sedemikian rupa dan pengujian bahwa kentang dapat menghasilkan arus listrik agar dapat dipublikasikan di tengah-tengah masyarakat dengan menampilkan pemanfaatannya. Dan peneliti selanjutnya dapat menjadikan baterai kentang populer dan lebih mengolah baterai kentang ini seefisien mungkin. Dan untuk pembaca agar penelitian ini bermanfaat dan berguna dan dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kepada teman-teman sebaya agar juga bisa untuk memanfaatkan baterai kentang ini, dan dapat mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Serta memberi tahu pengetahuan ini kepada teman-teman yang lain. Agar baterai kentang ini dapat dimanfaatkan. Daftar Pustaka www.miniscience.com http://id.wikipedia.org/wiki/Kentang www.wisegeek.com Medical Review Board (about.com;2010) http://id.wikipedia.org/wiki/Baterai Enche Tjin (blog:enche tjin:2010)

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR Oleh : WIDIYANTO/0103512107 Secara runtut materi ini akan membahas tentang : kalimat pertanyaan, kalimat terbuka, pengertian persamaan linear, menentukan penyelesaian PLSV, penyelesaian persamaan linear dua variabel, pengertian pertidaksamaan linear satu variabel, menentukan bentuk setara dari PtLSV, penyelesaian PtLSV, dan penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel. A. Kalimat Pernyataan Saudara pasti sudah mempelajari tentang jenis- jenis kalimat, seperti : kalimat tanya, kalimat berita, dan kalimat perintah. Coba berikan contoh tentang kalimat- kalimat itu. Pernahkah kamu menjawab pertanyaan Bapak atau Ibu dosen? Jika pernah, bagaimana jawaban yang kita kemukakan itu ? Benar atau salah ? Jika kita menjawab dengan lengkap, sebaiknya jawabannya berupa kalimat. Sebagai contoh : Berapa banyak siswa di kelasmu ? Contoh jawabannya adalah ” Banyak siswa di kelas saya ada 13 orang ” Perhatikan kalimat berikut ini : a. Banyak pemain sepak bola dalam satu tim ada 11 orang b. Mata uang negara Inggris adalah Dollar c. Balok merupakan bangun ruang d. 13 adalah bilangan prima g. Bilangan genap dikalikan dengan bilangan ganjil hasilnya adalah bilangan genap B. Kalimat Terbuka Contoh masalah : 1. Suatu hari Ricki mambawa sebuah tas yang berisi buku. Sebelum tas dibuka Ricki berkata pada temannya ” banyak buku dalam tas ada 9 buah ”. Bagaimana pendapat anda tentang ucapan Ricki ?. Benar atau salah ? 2. Perhatikan kalimat ” 9 dikurangi suatu bilangan hasilnya adalah 5 ”. Apakah kita dapat menentukan kalimat itu benar atau salah ? Kita tidak dapat menentukan apakah kalimat itu benar atau salah, karena ” suatu bilangan” pada kalimat itu belum diketahui nilainya. Benar atau salahnya bergantung pada berapakah ” suatu bilangan ” itu. Jika ” suatu bilangan” diganti dengan 4, maka kalimat itu menjadi ” 9 dikurangi 4 hasilnya 5 ”, kalimat ini adalah kalimat yang benar. Jika ” suatu bilangan” diganti dengan 2, maka kalimat itu menjadi ” 9 dikurangi 2 hasilnya 5 ”, kalimat ini adalah kalimat yang salah. Kalimat yang belum bisa ditentukan benar atau salahnya dinamakan kalimat terbuka. ” suatu bilangan ” pada kalimat di atas belum diketahui nilainya. Dalam matematika, sesuatu yang belum diketahui nilainya dinamakan variabel atau peubah. Biasanya disimbolkan dengan huruf kecil x, y, a, n atau bentuk yang lain. ” 9 dikurangi suatu bilangan hasilnya adalah 5”. Jika suatu bilangan diganti dengan x, maka kalimat itu dapat ditulis dalam simbol matematika adalah 9 – x = 5. C. Pengertian Persamaan Linear Contoh masalah : Sherly membeli pensil sebanyak 20 buah. 1. Sesampai dirumah, adiknya meminta beberapa pensil, ternyata pensilnya sisa 17 buah, berapa pensil yang diminta adiknya ? 2. Jika Sherly membutuhkan 8 pensil, dan sisanya dibagikan rata kepada keempat adiknya. Berapa banyak pensil ? 3. Berapa pensil yang diterima oleh masing- masing adiknya ? Pada masalah di atas : • Jika banyak pensil yang diminta oleh adik Sherly dimisalkan x buah, maka diperoleh kalimat : 20 – x = 17 • ¨ Manakah variabel atau peubah pada kalimat itu ? • ¨ Ada berapa variabelnya ? • ¨ Apakah 20 – x = 17 merupakan kalimat terbuka ? • ¨ Pada kalimat 20 – x = 17 mengunakan tanda hubung ” = ” • ¨ Pada kalimat 20 – x = 17 pangkat tertinggi dari variabelnya adalah satu. Jika banyak pensil yang diperoleh masing- masing adik Sherly dimisalkan n, maka diperoleh persamaan 8 + 4n = 20 ¨ Jika n diganti dengan 5, maka kalimat itu menjadi : 8 + 4(5) = 20. Dan bernilai salah ¨ Jika n diganti dengan 3, maka kalimat itu menjadi : 8 + 4(3) = 20. Dan bernilai benar Pengganti n supaya 8 + 4n = 20 menjadi benar adalah 3. D. Menentukan Penyelesaian PLSV Pada bagian ini kita akan mempelajari cara menentukan penyelesaian dari persamaan linear satu variabel. Menyelesaikan persamaan, sama artinya dengan menentukan pengganti variabel sehingga persamaan menjadi bernilai benar. Untuk menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel, kita gunakan aturan persamaan yang setara, yaitu kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama. CONTOH : Tentukan himpunan penyelesaian persamaan berikut dengan peubah pada himpunan bilangan bulat. 1. 3x + 5 = 2x + 3 3x + 5 – 5 = 2x + 3 – 5 (tiap ruas dikurangi 5) 3x = 2x – 2 3x – 2x = 2x – 2x – 2 (tiap ruas dikurangi 2x) x = - 2 HP = {-2} 2. 4a + 8 = 10a + 2 4a + 8 – 8 = 10a + 2 – 8 (tiap ruas dikurangi 8) 4a = 10a – 6 4a – 10a = 10a – 10a – 6 (tiap ruas dikurangi 10a) -6a = -6 a = 1 HP = {1} E. Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel. Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu himpunan nilai yang memenuhi secara serentak (simultan) semua persamaan-persamaan dari system tersebut. Atau secara sederhana penyelesaian sistem persamaan linier adalah menentukan titik potong dari dua persamaan linier. Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk penyelesaian suatu sistem persamaan linier, yaitu: 1. Metode Substitusi 2. Metode Eliminasi 3. Metode Determinan. Contoh : 1. Metode Substitusi Carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 2x + 3y = 21 dan x + 4y = 23 ! Jawab: Salah satu persamaan dirubah dahulu menjadi y = ... atau x = .... Misal persamaan x + 4y = 23 dirubah menjadi x = 23 – 4y. Kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang satu. x = 23 - 4y 2x + 3y = 21 2(23 - 4y) + 3y = 21 46 – 8y + 3y = 21 46 – 5y = 21 25 = 5y y = 5 Untuk mendapatkan nilai x, substitusikan y = 5 ke dalam salah satu persamaan. y = 5 2x + 3y = 21 2x + 3(5) = 21 2x + 15 = 21 2x = 21 – 15 x = 6/2 x = 3 Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah HP = (3,5) 2. Metode Eleminasi Misal: carilah nilai variabel x dan y dari dua persamaan berikut: 3x - 2y = 7 dan 2x + 4y = 10 Jawab: Misal variabel yang hendak dieliminasi adalah y 3x - 2y = 7 │x 2 6x – 4y = 14 2x + 4y = 10 │x 1 2x + 4y = 10 + 8x + 0 = 24 8x = 24 x = 24/8 x = 3 Untuk mendapatkan nilai y, substitusikan x = 3 ke dalam salah satu persamaan. x = 3  3(3) - 2y = 7 -2y = 7 – 9 2y = 2 y = 1 Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah HP = (3,1) 3. Metode Determinan (Cramer Rule) ax + by = c dx + ey = f Misal persamaan pada soal sebelumnya yaitu 3x - 2y = 7 dan 2x + 4y = 10 akan diselesaikan dengan cara determinan: Jadi himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah HP = (3,1) F. Pengertian Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Mungkin suatu hari anda pernah lewat depan gedung bioskop, di situ anda bisa melihat poster atau gambar film yang akan di putar. Apakah anda tahu arti dari kalimat ”17 tahun ke atas ?” Arti dari kalimat ” 17 tahun ke atas ” adalah yang boleh menonton film tersebut adalah orang yang sudah berusia sama atau lebih dari 17 tahun. Perhatikan kalimat matematika U > 17 1. Apakah kalimat itu memuat variabel ? 2. Berapa banyak variabel ? 3. Berapa pangkat dari variabelnya ? 4. Apakah ” u ≥ 17 ” marupakan kalimat terbuka ? G. Menentukan Bentuk Setara dari PtLSV (Dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, dan dibagi dengan bilangan yang sama). Tentu saudara masih ingat tentang persamaan yang setara, yaitu persamaan yang mempunyai himpunan penyelesaian yang sama. Demikian juga pertidaksamaan yang setara, yaitu pertidaksamaan yang mempunyai himpunan penyelesaian yang sama. Contoh : 1. 3x – 9 > 6 2. 3x > 15 Jika peubah pada pertidaksamaan no 1 dan 2 adalah { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }, maka : HP dari pertidaksamaan 3x – 9 > 6 adalah { 6, 7, 8, 9 10 } HP dari 3x > 15 adalah { 6, 7, 8, 9, 10 } Jadi 3x – 9 > 6 setara dengan 3x > 15 H. Menentukan bentuk setara dari PtLSV dengan cara tiap ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama. Perhatikan pernyataan 2 > - 3, merupakan pernyataan yang bernilai benar. 1. Jika tiap ruas ditambah 4, maka diperoleh : 2 > -3 2 + 4 > -3 + 4 6 > 1 (Pernyataan yang bernilai benar) 2. Jika tiap ruas dikurangi 1, diperoleh : 2 > -3 2 – 1 > -3 – 1 1 > -4 (Pernyataan yang bernilai benar) Mengalikan atau membagi dengan bilangan positif yang sama. 1. Perhatikan pernyataan 4 < 10, yang merupakan pertanyaan yang bernilai benar. 4 < 10 4 x 3 < 10 x 3 (kedua ruas dikalikan 3) 12 < 30 (merupakan pernyataan yang bernilai benar) 2. 4 : (-2) < 10 : (-2) (kedua ruas dibagi 2) -2 < -5 (merupakan pernyataan yang bernilai salah) -8 < -5 (pernyataan yang benar) I. Menentukan Penyelesaian PtLSV Menentukan penyelesaian PtLSV sama artinya mencari pengganti variable sehingga pertidaksamaan menjadi benar. Untuk menentukan penyelesaian PtLSV kita gunakan aturan pertidaksamaan yang setara yaitu kedua ruas ditambah, dikurangi, dikali dan dibagi dengan bilangan yang sama. Contoh : Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut, untuk peubah pada {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} untuk : a. 8n – 1 < 4n + 7 b. 3x + 4 > 5x – 6 c. 3 ( 3y + 1 ) ≥ 4y + 13 Jawab : a. 8n – 1 < 4n + 7 8n – 1 – 1 < 4n + 7 + 1 8n < 4n + 8 8n – 4n < 4n – 4n + 8 4n < 8 4n : 4 < 8 : 4 n < 2 jadi HP = {0,1} b. 3x + 4 > 5x – 6 3x + 4 – 4 > 5x – 6 – 4 3x > 5x – 10 3x – 5x > 5x – 5x – 10 -2x > - 10 -2x : -2 > - 10 : -2 x > 5 jadi HP = {6} c. 3 ( 3y + 1 ) ≥ 4y + 13 9y + 3 ≥ 4y + 13 9y + 3 – 3 ≥ 4y + 13 – 3 9y ≥ 4y + 10 9y – 4y ≥ 4y – 4y + 10 5y ≥ 10 5y : 5 ≥ 10 : 5 y ≥ 2 jadi HP = {2, 3, 4, 5, 6}

Rabu, 23 Mei 2012

      LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DAN PEMANFAATAN PLATFORM MERDEKA MENGAJAR JENJANG SE...